Bacaan Sholawat Nariyah, Artinya Dan Manfaat / Fadhilah Shalawat Nariyah

Bacaan Sholawat Nariyah, Artinya Dan Manfaat / Fadhilah Shalawat Nariyah merupakan salah satu post yang paling dicari di internet. Hal ini berkaitan dengan kontroversi yang mengiringi sholawat yang dikenal pula dengan nama sholawat tafrijiah. Sebagian orang mengatakan bahwa lirik sholawat nariyah terkandung kalimat - kalimat syirik, ghuluw dan diharamkan oleh agama islam. Sebagian lainnya, menganggap bahwa shawalat nariyah adalah sholawat nabi yang memiliki fadhilah besar dan boleh di amalkan selagi tidak berkeyakinan bahwa nabi Muhammad sama hebatnya dengan Allah SWT.

Kontroversi tentang sholawat nariyah bukan saja karena lirik - liriknya yang seolah mengagungkan nabi Muhammad secara berlebihan, namun juga karena asal - usul sejarah shalawat nariyah yang masih diperdebatkan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, saya akan membahas secara lengkap mengenai sholawat tafrijiah ini. 

Bacaan Sholawat Nariyah Dan Artinya


sholawat nariyah bacaan sholawat nariyah sholawat nariyah dan artinya lirik sholawat nariyah arti sholawat nariyah khasiat sholawat nariyah teks sholawat nariyah keutamaan sholawat nariyah sholawat nariyah latin doa sholawat nariyah lagu sholawat nariyah sholawat nariyah lirik fadilah sholawat nariyah manfaat sholawat nariyah

TEKS SHOLAWAT NARIYAH


اَللّٰهُمَّ صلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَ سَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِى تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَ تَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَ تُقْضٰى بِهِ الْحَوَائِجُ وَ تُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَ حُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَ يُسْتَسْقََى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَ عَلىٰ آلِهِ وِ صَحْبِهِ فِى كُلِّ لَمْحَةٍ وَ نَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ  مَعْلُوْمٍ لَكَ

LIRIK SHOLAWAT NARIYAH 

Allohumma sholli shollatan kamilah wa sallim salaman Taman ala sayyidina Muhammadiladzi tanhallu bihil uqodu wa tanfariju bihil kurobu.Wa tuqdhobihil hawa iju wa tunna lu bihiro ibu wa husnul khowatim wa yustaqol ghomawu biwaj hihil kariim wa ala aalihi washosbihi fii kulli lamhatin wa hafasim bi adadi kulli ma luu mi laka ya robbal aalamiin.

ARTI SHOLAWAT NARIYAH

Ya Allah Tuhan Kami limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW.Semoga terurai dengan berkahnya segala macam buhulan dilepaskan dari segala kesusahan ditunaikan segala macam hajat tercapai segala keinginan dan khusnul khotimah dicurahkan rahmat dengan berkah pribadinya yang mulia. 

Kesejahteraan dan keselamatan yang sempurnah itu semoga Engkau limpahkan juga kepada para keluarga dan sahabatnya setiap kedipan mata dan hembusan nafas bahkan sebanyak pengetahuan Engkau Ya Tuhan semesta alam.

Manfaat Sholawat Nariyah

Fadhilah Sholawat Nariyah dikatakan di dalam beberapa kitab di antaranya adalah Khazinatul Asrar yang dikarang oleh Syekh Muhammad Haqqi Nazili

  • Menurut pendapat Syech Syekh ad Daynury , salah satu keutamaan atau manfaat sholawat nariyah adalah dapat dilapangkan rizkinya serta akan diangkat derajatnya dari mata masyarakat. keterangan ini terdapat dalam kitab Afdhal al Salawat ‘ala Sayyid as Sadat Karangan Yusuf bin Ismail an Nabhani

    Cara Membaca :
    Membaca Sholawat nariyah secara istiqomah sebanyak 11 kali setelah sholat fardhu.
  • Menurut Syech Muhammad At-Tuniysy, manfaat sholawat tafrijiyah adalah akan mendatangkan atau menurunkan rizki dari langit dan diikutkan rizkinya dari arah belakang.

    Cara membaca :
    Bacalah setiap hari secara istiqomah sebanyak 11 kali.
  • Menurut Syech Al- Qurtuby, barangsiapa yang membaca sholawat nariyah sebanyak 4.444 kali dalam sekali duduk, maka segala hajatnya Insya Allah akan diwujudkan oleh Allah SWT.
  • Sesiapa yang membaca sholawat nariyah 31 kali selepas sholawat fardliyah akan dimudahkan segala apa yang ia hajatkan.
  • Jika membaca atau mengamalkan shalawat nariyah sebanyak 90 kali setiap hari, maka ia akan dimudahkan oleh Allah dalam hal rizki, dijauhkan dari segala penyakit serta akan dibukakan pintu - pintu kebajikan oleh Allah SWT.
  • Dalam keterangan lain, apabila seseorang membaca secara istiqomah sholawat ini setiap setelah sholat maktubah ( sholat fardlu ) , niscaya Allah akan mengijabah hajatnya dan menghindarkannya dari segala macam bahaya yang berat dan besar.

Adab membaca sholawat nariyah adalah :
  1. Lakukan dengan niat ikhlas meminta kepada Allah SWT dengan perantara keagungan Nabi Muhammad SAW
  2. Membaca pada saat keadaan suci dari hadats dan najis
  3. Mengadiahkan fatihah kepada para shohabat, salafus shalih, ulama dan Syech Abdul Wahab At-Tazy.

Sejarah Sholawat Nariyah

Dari penelusuran saya, ada beberapa keterangan yang menyebutkan mengenai sejarah sholawat nariyah dan siapa penciptanya, dari sumber - sumber yang saya dapatkan, beberapa tokoh ulama yang konon katanya menciptakan sholawat ini adalah : 

1. Syech Nariyah
2. Imam Al - Qurtuby
3. Imam Sanusi
4. Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin bin Imam al-Husain
5. Syeikh Ibrahim Attaaziyy Al Maghribiy


Syech Nariyah adalah salah seorang sahabat nabi yang terkenal sangat mencintai Rasulullah. Kerinduan dan kecintaannya kepada nabi sehingga membuatnya mengarang satu doa yang berisi pujian kepada nabi Muhammad. Pujian tersebut terangkai dalam satu sholawat yang kita sebut sebagai sholawat nariyah. Nama Sholawat Nariyah diambil dari nama beliau. 

Pada suatu malam, ia membaca sholawat nariyah tersebut sebanyak 4.444 kali sekali duduk. Setelah itu, pada pagi harinya, di dalam majelis yang berkumpul para sahabat dan nabi termasuk juga syech Nariyah, kejadian luar biasa terjadi yaitu ketika Syech Nariyah memohon kepada nabi agar didoakan kemudian nabi mengabulkan permohonan dari Syech Nariyah tersebut. 


Melihat Syech Nariyah didoakan oleh Nabi, tentu sahabat nabi yang lain ingin pula di doakan, namun, nabi menolak permintaan tersebut. Kemuliaan yang didapat oleh Syech Nariyah tersebut , tentu saja menjadi tanda tanya di kepala para sahabat lainnya. Sehingga kemudian para sahabat bertanya kepada syech Nariyah dan terungkaplah bahwa Syech Nariyah mengamalkan sholawat nariyah dengan membacanya sebanyak 4.444 X


Cerita ini terdapat di dalam website indospiritual.com dan tidak ada sumber yang dijadikan rujukan di website tersebut. Pertanyaan yang muncul mengenai kisah ini adalah apakah Syech Nariyah benar - benar sahabat nabi? karena dalam berbagai sumber seperti Hilyatul Aulia tidak terdapat nama Syech Nariyah di dalam daftar para shahabat Nabi. Maka, pendapat ini masih perlu di kaji ulang. 

Di lansir dari NU.OR.ID, Pengarang sholawat nariyah yang paling kuat adalah Syekh Ahmad At-Tazi Al-Maghribi yang berasal dari Maroko, seorang mufti besar mesir Syekh Ali Jumah yang memiliki gelar Allamah Ad-Dunya mengatakan bahwa ia mendapatkan ijazah secara langsung dari Syekh Abdullah al-Ghummar ( ulama asal Maroko ), yang sanadnya berlanjut secara langsung ( musyafahah ) hingga kepada sang Muallif Shalawat Nariyah yaitu Syekh Ahmad At-Tazi Al-Maghribi.

Adapun Imam Al-Qurtuby dan Imam Sanusy merupakan ulama yang termasuk mendapatkan sanad dari beliau muallif sholawat Nariyah dan bukan merupakan pencipta dari sholawat nariyah. Hal ini senada dengan apa yang dijelaskan oleh Habib Munzir Al-Musawa. 

Hukum Membaca Sholawat Nariyah 


Membaca Sholawat Nabi merupakan ibadah yang agung dan sangat dianjurkan bahkan menjadi salah satu rukun qouli dalam ibadah sholat. Terdapat banyak sekali dalil yang menjelaskan keutamaan sholawat di antaranya adalah 


من صلى علي في كتاب لم تزل الملائكة تستغفر له ما دام اسمي في ذلك الكتاب من سره أن يلقي الله وهو عنه راض فليكثر من الصلاة علي  أولى الناس بي يوم القيامة أكثرهم علي صلاة ( رواه الترمذي
“Barangsiapa kesenangannya adalah bertemu dengan Allah dan Allah ridho kepadanya maka perbanyaklah membaca shalawat kepadaku. “Barang siapa kesenangannya adalah bertemu dengan Allah dan Allah ridho kepadanya maka perbanyaklah membaca shalawat kepadaku. Seutama-utamanya manusia bersamaku di hari kiamat adalah orang yang banyak membaca shalawat” (HR. at Tirmidzi)
أنه لا يصلي عليك أحد إلا صليت عليه عشرا ( رواه النسائ  و أحمد
“Bahwasanya tak seorang pun bershalawat untukmu satu kali, kecuali aku akan bershalawat untuknya sebanyak sepuluh kali.” (HR. an Nasa’i dan Ahmad)
البخيل الذي من ذكرت عنده فلم يصل علي ( رواه الترمذي )
Manusia bakhil adalah orang yang disebut namaku di sisinya, tetapi tidak membaca shalawat kepadaku.” (HR. at Tirmidzi)
من صلى علي صلاة صلى الله عليه بها عشرا ( رواه مسلم
“Barang siapa yang bershalawat kepadaku, maka Allah memberikan shalawat takdzim padanya 10 kali” (HR. Muslim)
Bagi semua aliran dalam islam, membaca sholawat adalah sunnah bahkan dikatakan wajib karena menjadi rukun qouli dalam sholat sehingga seorang muslim haruslah membaca sholawat minimal sebanyak 9 kali dalam sholat maktubah. 
Perbedaan paling mendasar yang menjadi khilafiyah umat Islam adalah bolehkan mengamalkan sholawat yang redaksinya bukan berasal dari nabi? 
Ternyata sahabat Nabi dan Ulama salaf pernah membuat sholawat dengan redaksi yang bukan dari nabi di antaranya adalah :
Shalawat Karangan Abdullah bin Mas'ud ra

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: اِذَا صَلَّيْتُمْ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاَحْسِنُوا الصَّلاَةَ عَلَيْهِ، فَاِنَّكُمْ لاَ تَدْرُوْنَ لَعَلَّ ذَلِكَ يُعْرَضُ عَلَيْهِ. فَقَالُوْا لَهُ: فَعَلِّمْنَا، قَالَ: قُوْلُوْا: اللَّهُمَّ اجْعَلْ صَلَوَاتِكَ وَرَحْمَتِكَ وَبَرَكَاتِكَ عَلَى سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَاِمَامِ اْلمُتَّقِيْنَ وَخَاتَمِ النَّبِيِّيْنَ مُحَمَّدٍِ عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ اِمَامِ الْخَيْرِ وَقَائِدِ الْخَيْرِ وَرَسُوْلِ الرَّحْمَةِ، اللَّهُمَّ ابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا يَغْبِطُهُ بِهِ اْلاَوَّلُوْنَ وَاْلاَخِرُوْنَ. حديث صحيح رواه ابن ماجه (906 ) وعبد الرزاق في المصنف (3109 ) وأبو يعلى في مسنده (5267 )، والطبراني في المعجم الكبير (9/ 115 )، واسماعيل القاضي في فضل الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم (ص/ 59 )، وذكره الشيخ ابن القيم في جلاء الافهام (ص/ 36

Abdullah bin Mas'ud ra berkata, "Apabila kalian bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka buatlah redaksi shalawat yang bagus untuk beliau, siapa tahu shalawat kalian itu diberitahukan kepada beliau." Mereka (para sahabat) menjawab, "Ajari kami cara bershalawat yang bagus kepada beliau." Abdullah bin Mas'ud ra menjawab, "Katakanlah: [Allaahummaj'al shalawaatika wa rahmatika wa barakaatika 'alaa sayyidil mursaliina wa imaamil muttaqiina wa khaatimin nabiyyiina Muhammadin 'abdika wa rasuulika imaamil khairi wa qaa-idil khairi wa rasuulir rahmati, Allaahummab 'atshu maqaamam mahmuudan yaghbithuhu bihil awwaluuna wal aakhiruun] 

"Ya Allah, jadikanlah segala shalawat, rahmat dan berkah-Mu kepada Sayyid para Rasul, pemimpin orang-orang yang bertakwa, pamungkas para nabi, yaitu Nabi Muhammad hamba dan rasul-Mu, pemimpin dan pengarah kebaikan dan rasul yang membawa rahmat. Ya Allah, anugerahilah beliau maqam terpuji yang menjadi harapan orang-orang terdahulu dan orang-orang terkemudian."



Hadits shahih ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah [906], Abdurrazzaq [3109], Abu Ya'la [5267], al-Thabrani dalam Mu'jam al-Kabir [9/115] dan Ismail al-Qadhi dalam Fadhl al-Shalat, halaman 59. Hadits ini juga disebutkan oleh Ibnul Qayyim Jauziyah dalam kitabnya Jala' al-Afham, halaman 36 dan 72. 

Shalawat Karangan Ibnu Abbas ra

وَعَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّهُ كَانَ اِذَا صَلَّى عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ شَفَاعَةَ مُحَمَّدٍِ اْلكُبْرَى وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ اْلعُلْيَا وَاَعْطِهِ سُؤْلَهُ فِي اْلاَخِرَةِ وَاْلاُوْلَى كَمَا اَتَيْتَ اِبْرَاهِيْمَ وَمُوْسَى. رواه عبد بن حميد في مسنده وعبد الرزاق في المصنف (3104 ) واسماعيل القاضي في فضل الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم (ص/ 52 ). وذكره الشيخ ابن القيم في جلاء الافهام (ص/ 76 ). قال الحافظ السخاوي في القول باديع (ص/ 46 ): اسناده جيد قوي صحيح


Ibnu Abbas ra apabila membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau berkata: [Allaahumma taqabbal syafaa'ata Muhammadinil kubra warfa' darajatahul 'ulyaa wa a'thihi su'lahu fil aakhirati wal uulaa kamaa ataita Ibraahiima wa Muusaa] "Ya Allah, kabulkanlah syafaat Nabi Muhammad yang agung, tinggikanlah derajatnya (dengan derajat) yang luhur, dan berilah permohonannya di dunia dan akhirat sebagaimana Engkau (telah) mengabulkan permohonan Nabi Ibrahim dan Musa."

Hadits ini diriwayatkan oleh Abd Humaid dalam al-Musnad, Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf [3104] dan Ismail al-Qadhi dalam Fadhl al-Shalat 'ala al-Nabiy Shallallahu 'alaihi wa Sallam, halaman 51. Hadits ini juga disebutkan oleh Ibnul Qayyim Jauziyah dalam kitabnya Jala' al-Afham, halaman 76. Al-Hafizh al-Sakhawi mengatakan dalam al-Qaul Badi', halaman 46, sanad hadits ini jayyid, kuat dan shahih.

Sholawat Nabi Karangan Imam Syafi'i

Diriwayatkan bahwa Imam Syafi'i telah menulis shalawat dengan redaksi sebagai berikut:

صَلَّى اللهُ عَلٰى مُحَمَّدٍِ عَدَدَ مَا ذَكَرَهُ الذَّاكِرُوْنَ وَعَدَدَ مَا غَفَلَ عَنْ ذِكْرِهِ اْلغَافِلُوْنَ

"Semoga Allah mencurahkan rahmat kepada Nabi Muhammad sejumlah ingatan orang-orang yang berdzikir kepada-Nya dan sejumlah kelalaian orang-orang yang lalai kepada-Nya."

Hal ini diriwayat oleh banyak ulama, di antaranya Ibnul Qayyim Jauziyah dalam Jala' al-Afham, halaman 230, al-Hafizh al-Sakhawi dalam Qaul Badi', halaman 254, dan lain-lain.


Selain Ulama - ulama di atas, ulama yang sangat terkenal di kalangan salafi pun membuat redaksi sholawat sendiri di antaranya :


Dalam muqodimah kitab Al-Khuthob Al-MimbariyahMuhammad Bin Abdul Wahhab (Pengasas Wahhabi) menulis sholawat dengan redaksi sebagai berikut:

اللهم صل على عبدك ورسولك محمد وعلى آله وأصحابه الذين هم بهديه مستمسكون، وسلم تسليما كثيرا.


Dalam muqodimah kitab Syarah Manzhumah Al-Qowa’id Wal Ushul, Utsaimin menulis sholawat dengan redaksi sebagai berikut:


فصلوات الله وسلامه عليه وعلى آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.


Dalam muqodimah kitab Ahkamun Nisa’, Al-bani menulis sholawat dengan redaksi sebagai berikut:


والصلاة والسلام على من أرسله هاديًا , وبشيرًا , ونذيرًا


Dalam redaksi sholawat yang diulis oleh Muhammad Bin Abdul Wahhab terdapat kalimat.. “Hum bihadihi mustamsikun”. Dalam redaksi sholawat yang tulis oleh Utsaimin terdapat kalimat “waman tabi’ahum bi ihsan ila yaumiddin.” Dalam redaksi sholawat yang tulis oleh Al-bani terdapat kalimat “man arsalahu hadiyan, basyiron wa nadziro.”


Dari pemaparan di atas, kiranya jelas bahwa sholawat nariyah bukan lah sholawat yang syirik dan bid'ah. Keterangan lengkap mengenai pembahasan ini dapat anda baca disini.

Semoga artikel tentang sholawat nariyah ini dapat bermanfaat untuk anda. Mari bersholawat untuk mendapatkan syafa'at dari Nabi Muhammad SAW. 

0 Response to "Bacaan Sholawat Nariyah, Artinya Dan Manfaat / Fadhilah Shalawat Nariyah"

Posting Komentar